Minggu, 26 Agustus 2018
duda ngentot dengan janda sangek
Namaku Joni, berasal dari Surabaya. aku tinggal seorang diri dengan dua orang anak yang masih membutuhkan perhatian penuh. Aku harus menjadi ayah sekaligus ibu untuk mereka.
Bukan hal yg mudah. Beberapa temanku menyarankan ntuk menikah lagi agar anak-anak memperoleh ibu baru. Anjuran yg bagus, tetapi saya tidak ingin anak-anak mendapat seorang ibu tiri yg tidak menyayangi mereka. Karena itu aku sangat hati-hati.
Kehadiran anak-anak jelas merupakan hiburan yg ngak tergantikan. Anak-anak yg lucu dan pintar ini sangat mengisi kekosonganku. Namun kalau anak-anak lagi bermain dengan teman-temannya, kesepian itu senantiasa menggoda. Ketika hari telah larut malam dan anak-anak udah tidur, kesepian itu semakin menyiksaku lagi.
Sejalan dengan itu, nafsu birahiku yg tergolong besar itu meledak-ledak butuh penyaluran.
Beberapa teman mengajakku mencari wanita panggilan tetapi aku ngak berani. Resiko terkena penyakit mengendurkan niatku itu. Terpaksa aku tahan-tahan saja.
Tidak terasa 2 bulan sudah berlalu. Perlahan-lahan aku mulai menaruh perhatian ke wanita lain.
Sore itu di hari Jumat, aku pulang kerja. Sepeda motorku santai saja kularikan di sepanjang Jalan Malioboro. Maklum sudah mulai gelap dan aku tidak terburu-buru. Tetapi di depan hotel kulihat seorang wanita kebingungan di samping mobilnya, yg ternyata mobilnya mogok.
Kendaraan-kendaraan lain melaju pergi, sehingga ngak ada orang yang peduli.
Aku langsung mendekat !!!
“Boleh aku bantu mbak ?” tanyaku sopan.
Ia terkejut dan menatapku agak curiga. aku memahaminya. Akhir-akhir ini banyak kejahatan berkedok tawaran bantuan seperti itu" pikirku
“Tak usah takut Mbak”, kataku membuat dia santai.
Dengan membuka kap mesinnya. Ternyata hanya problem penyumbatan selang bensinnya saja. Aku membetulkannya dan mesin itu hidup lagi.
Ia ingin membayar tetapi aku menolak Kejadian itu berlalu begitu saja !!!
Sudah beberapa hari kemudian, ngak kuduga kami bertemu lagi di mall sekitar daerah sana. Kebetulan aku sedang menemani anak-anak berjalan-jalan. Lalu dia menyapaku "Kuperkenalkan dia pada anak-anak. Ia pun tersenyum manis kepada keduanya.
“Sekali lagi dia terima kasih untuk bantuan kemarin sore”, katanya,”Namanya Linda. Maaf ya kemarin tidak sempat berkenalan lebih lanjut.” ucapnya tersenyum
Harus kuakui, mataku mulai mencuri-curi pandang ke seluruh tubuhnya. ia sungguh menarik perhatian mataku.
“Kok bengong Mas”, katanya tersenyum-senyum,”Ayo minum di sana aja kita yuuk”, ajaknya.
Seperti kerbau dicocok hidungnya aku menurut saja. Ia menggandeng kedua anakku menuju tempat tersebut.
Selama pembicaraan itu sulit mataku terlepas dari bongkahan dadanya yg menonjol padat. Menariknya, sering ia menggerak-gerakkan badannya sehingga buah dadanya itu dapat lebih menonjol lagi dan kelihatan jelas bentuknya.
Beberapa kali aku menelan air liur membayangkan nikmatnya menjulati tubuh bahenol nan seksi ini" pikirku jorok
Tidak terasa hampir dua jam kami duduk ngobrol. Akhirnya anak-anak mendesak minta pulang. Lalu Linda memberikan alamat rumah, BBM dan no HP-nya. Ketika akan beranjak meninggalkannya ia berbisik,
“aku tunggu kamu di rumah ya.” ucapnya mesra
Hatiku bersorak-sorak. Lelaki mana yg mau menolak kesempatan berada bersama wanita semanis dan seseksi Linda.
Aku mengangguk sambil mengedipkan mata. Ia membalasnya dengan kedipan mata juga.
“OK. Malam nanti aku main ke rumah”, bisikku juga,
“Jam tujuh aku sudah di sana.” Ia tersenyum-senyum manis menanti ke datanganku.
Ia keluar mengenakan tangtop dan celana hotpans yang seksi.
Ketika kami berjabatan tangan, sebuah ciuman mendarat di pipiku. Ini ciuman pertama seorang wanita ke pipiku sejak isteriku tiada lagi. Sehingga jantungku berdebaran.
Di saat itu kuperhatikan. Pakaian santai yg dikenakannya cukup memberikan gambaran bentuk tubuhnya.
Buah dadanya yang montok, bokongnya yang bengkok, dan bodynya yang semok
Pemandangan yg menggairahkan ini spontan mengungkit nafsu birahiku. Kemaluanku pun mulai bergerak-gerak dan berdenyut-denyut di dalam celana.
“Aku tahu kamu genit” celotehnya mengagetkan aku.
Karena pandangan kamu tidak lari dari bagian dadaku, jangan sungkan malam ini kita berpesta" sambungnya memberi kode
Baru aja di beri kode seperti itu, dia langsung mencium pipiku. Nafasnya juga berderu-deru. Dalam hitungan detik mulut kami sudah lekat cipokan.
Tangaku mulai bergerak di balik baju tidurnya mencari-cari buah dadanya yang montok itu."Ssshhh... Shhhhh..." terdengar suara desahannya ketika berhasil aku menemukan puting susunya.
Peralahan-lahan juga tanganku mulai mencari gundukan kemaluannya yg masih tertutup hotpans.
Ia membiarkan aku melakukan semua itu sambil mendesah-desah menahan nafsunya yang pasti semakin menggila. Setelah ngak ada selembar benangpun yang menempel di tubuhnya, aku mundur dan memandangi tubuhnya telanjang bulat yang mengagumkan itu.
Tampak kulitnya putih bersih, bentuk tokednya bulat telur dengan mata sayu seperti orang sange.
Lalu aku mendekati dia lagi...
Kudorong tubuhnya mengangkang di atas kasur...
Dia pun sudah tau maksud aku mendorongnya, yang langsung di buka lebar kakinya lebar-lebar. seakan-akan dia memberikan pintu masuk tanpa harus meminta lagi.
Saat itu aku berada di atas tubuh dia, sambil aku arahkan kemaluanku ke bagian bibir vaginanya. Begitu penis itu masuk" Hmmmm...." suaranya terdengar manja
Dinding-dinding lubang kemaluannya berusaha menggenggam batang kemaluanku. Rasanya seperti digigit-gigit dan di urut-urut oleh daging kenyal lagi" pikirku
Pantatnya yg bulat besar itu diputar-putar untuk memperbesar rasa nikmat permainan kami. Buah dadanya juga tergoncang-goncang seirama dengan genjotanku di kemaluannya.
Desahan-desahan mulai terdengar di ruangan itu...
Aahhh... Ahhhh... Sssshhhhh..." suara desahan kami berdua
Sementara di bawah sana kemaluanku terus saja bertarung dengan kemaluannya, di sini lidahku pun leluasa bertarung dengan lidahnya.
Prook... Prokkk... Prokk... " begitulah suara yang terdengar dari benturan kemaluan kami.
Di saat itulah kurasakan gejala ledakan orgasme di batang kemaluanku.
Lin... aku mau keluar nih" ucapku kepadanya
Langsung aku cabut dan menyodorkan ke mukanya" Croot... Croot... Croot"
Tumpah-tumpah dan banjir-banjir air sperma itu di bagian wajahnya, aku buat seperti itu kayak di film-film bokep yang lainnya.
Lalu sisa-sisa air mani itu melewati bibirnya dan dia dengan sigap menelan air mani itu dengan senang hati.
Hmmmm... enak Mas, ada manis-manis campur asin gitu" komentarnya mengenai air maniku yang masih segar.
“Tapi kamu hebat sekali Jon”, katanya tersenyum malu
“Kamu juga luar biasa Lin” sahutku, “Aku sungguh puas dan bangga bisa menikmati tubuhmu yang menawan ini" pikirku
“Mulai sekarang kamu bisa main ke rumah ini kapan saja”, ucapnya memberi kode lampu hijau
Hatiku bersorak ria. lalu ia mengajakku mandi bareng.
Setelah mandi dan ngobrol-ngobrol sampai tengah malam, kami mulai bermain sex lagi seperti tadi. Kami terus berpacu dalam birahi untuk memuaskan nafsu. Kali ini aku menyetubuhinya di atas sofa.
Setelah aku merasa sudah cukup puas, Satu malam aku tidur bareng dia di rumahnya sambil berpelukan mesra.
Langganan:
Postingan (Atom)